Sabtu, 01 April 2017

Kertas dan Garis Gambar

KERTAS GAMBAR

Untuk membuat gambar teknik mesin, dilakukan dengan menggunakan ukuran kertas yang sudah standar. Ada beberapa macam ukuran kertas yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dari gambar yang akan dibuat. Ukuran-ukuran kertas tersebut adalah seperti terlihat pada Tabel  berikut ini:
 

Ukuran Kertas Gambar
Sumber

Dalam penggunaan kertas gambar untuk membuat gambar kerja tidak bisa dilakukan secara sembarangan, harus dibuat sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, untuk ukuran kertas gambar A3, A2, A1, dan A0, kedudukan kertasnya adalah mendatar (lebar pada arah tegak, dan panjang pada arah datar). Sedangkan untuk ukuran kertas A4, A5, dan A6, kedudukan kertasnya adalah tegak (lebar pada arah datar, dan panjang pada arah tegak)

Kedudukan Kertas Mendatar


Kedudukan Kertas Tegak


Video materi Kertas Gambar






GARIS GAMBAR

Dalam gambar teknik tebal dan jenis garis dibuat untuk mendeskripsikan bagian-bagian benda yang digambar.

 Penggunaan jenis garis


Penggunaan jenis garis





KETEBALAN GARIS

Dalam praktik gambar, hanya digunakan 2 ketebalan garis. Perbandingan antara garis tebal dan garis tipis, tidak boleh kurang dari 2:1. Ketebalan garis dipilih sesuai dengan ukuran dan jenis gambar dari berbagai ukuran berikut: 0,18; 0,25; 0,35; 0,5; 0,7; 1; 1,4 dan 2 mm
Disarankan bahwa jarak  antara dua garis sejajar, termasuk arsiran, tidak boleh kurang dari 0,7 mm.

Ketika dua atau lebih baris dari berbagai jenis berhimpitan, berikut urutan prioritas harus dipatuhi:
(I)           garis Terlihat dan tepi (garis tebal kontinyu, tipe A),
(II)        garis Tersembunyi dan tepi (garis putus-putus, tipe E atau F),
(III)     Bidang potong  (Rantai tipis, tebal di ujung dan perubahan dari bidang potong, tipe H),
(IV)     garis sumbu dan garis simetri (garis Rantai tipis, tipe G),
(V)        garis Centroidal (Rantai tipis ganda garis putus-putus, tipe K),
(VI)     garis Proyeksi (garis tipis kontinyu, tipe B).


ETIKET GAMBAR

Etiket harus berada di dalam area/lokasi gambar, di sudut kanan bawah dan berisi keterangan atau identitas gambar. Diterapkan baik untuk kertas posisi mendatar atau tegak. Arah pandang Etiket umumnya harus sesuai dengan arah pandang gambar.
Bentuk dari etiket gambar ini bermacam-macam, namun bentuk yang umum digunakan adalah model vsm (verein schweizerischer maschinen = sekolah teknik mesin) dan model penunjukkan proyeksi. Bentuk standar etiket gambar, ukuran dan tebal garis serta bentuk tulisan dari etiket  model vsm (sekolah teknik) adalah seperti terlihat pada contoh berikut.


Etiket gambar standart  model VSM (sekolah teknik mesin)

Untuk gambar lengkap yang berupa susunan, etiket model vsm seperti terlihat di bawah. Pada etiket model vsm susunan ini selain keterangan seperti pada etiket standar juga ditambahi keterangan-keterangan yang berhubungan dengan bagian-bagian (detailnya).

                                                                                                                            
Etiket gambar susunan model VSM (sekolah teknik mesin)



SKALA GAMBAR

Ada kalanya karena sesuatu hal pada penggambaran teknik, tidak bisa digambar sesuai dengan ukuran yang sebenarnya, karena misalnya benda yang digambar terlalu kecil, sehingga bila digambar sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya tukang yang mengerjakan tidak bisa melihat dengan jelas, dikhawatirkan rusak, atau sebaliknya benda yang digambar terlalu besar, sehingga akan terlalu banyak memakan kertas dan tidak efisien. Maka tukang gambar dapat memperbesar atau memperkecil gambar yang akan dibuat dengan menggunakan skala.

Besar kecilnya skala mempengaruhi efisiensi kerja dan faktor ekonomis. Semakin besar skala akan menyebabkan kertas untuk menggambar menjadi banyak, sehingga diperlukan biaya yang lebih mahal untuk membeli kertas, tinta, dan pengkopiannya, sebaliknya bila skala terlalu kecil dikhawatirkan tidak efisien kerja dan lama dalam penggambaran dan pengerjaan nantinya. Adapun skala untuk pengecilan dan pembesaran yang dinormalisasikan, artinya telah diakui secara internasional untuk gambar teknik mesin adalah sebagai berikut:



Skala Gambar




Mulai KUIS klik di sini






Konstruksi Geometris


Dalam menggambar suatu mesin atau komponennya, tukang gambar sering menggunakan konstruksi geometris untuk membantu dalam menyelesaikannya. Konstruksi geometris yang sering digunakan antara lain: garis, sudut, lingkaran, busur, ellips, segi banyak, dan lain-lain.
Penggunaan konstruksi geometris dalam gambar teknik mesin dengan maksud agar hasil gambar yang didapat lebih baik. Pembuatan ellips yang dibuat dengan bantuan lingkaran hasilnya akan lebih akurat dan pantas dari pada yang dibuat dengan perkiraan saja. Untuk itulah seorang juru gambar harus menguasai cara pembuatan konstruksi geometris ini.

Garis tegak lurus

Gambar di bawah ini, memperlihatkan cara membagi garis lurus menjadi dua sama panjang. Caranya adalah buat garis lurus AB, kemudian dari titik A lingkarkan jari-jari sembarang di atas dan di bawah garis AB. Dengan cara yang sama juga dari titik B dilingkarkan jari-jari yang sama sehingga memotong di titik C dan D. Hubungkan kedua titik itu sehingga memotong garis AB di titik F. Panjang garis AF dan FB sama panjang.


Membagi garis menjadi dua yang sama panjangnya

Gambar di bawah ini, memperlihatkan cara membuat garis tegak lurus (siku) pada sebuah garis lurus. Caranya pada garis lurus AB dari titik Q buat busur ST, kemudian dari titik S dan T buatlah lingkarkan jari-jari sembarangan ke atas.

Garis tegak lurus pada sebuah garis.

Dengan cara yang sama lingkarkan jari-jari tersebut dari titik T sehingga memotong di titik P. Hubungkan titik P dan Q. Garis PQ tegak lurus AB.


Membagi Sudut
Gambar di bawah ini, memperlihatkan cara membagi sebuah sudut sama besar. Caranya yaitu dari titik A lingkarkan jari-jari sembarang sehingga memotong kedua garis sudut di titik P dan Q, dari titik P lingkarkan jari-jari tadi di tengah-tengah sudut. Dengan cara yang sama dari titik Q lingkarkan jari-jari sehingga berpotongan di titik D. Hubungkan titik A ke D. Sudut DAQ sama besar dengan sudut DAP.


Membagi sudut sama besar

Membuat Segi Lima

Gambar di bawah, memperlihatkan cara pembuatan segi lima dengan salah satu sisinya  diketahui. Garis AB adalah sisi yang diketahui dari segi lima yang akan dibuat. Bagi dua garis AB, dan buat garis tegak lurus CD  dengan melingkarkan jari-jari sepanjang AB dari titik A dan B sehingga diperoleh  titik D. Dari titik A dibuat garis melalui titik D. Dari titik D buatlah lingkarkan jari-jari DE yang panjangnya ½ AB, sehingga memotong perpanjangan garis CD di titik F. Lingkarkan jari-jari sepanjang sisi AB dari titik A, B, dan F, sehingga berpotongan di titik G dan H. Hubungkan titik B ke H, H ke F, serta F ke G, dan G ke A. Diperoleh segi lima ABHFG yang mempunyai sisi sama panjang.


Segi lima dengan salah satu sisinya diketahui

Gambar di bawah ini memperlihatkan pembuatan segi lima di dalam sebuah lingkaran dengan diameter tertentu. Caranya adalah dengan membuat sumbu AB dan CD yang saling tegak lurus melalui titik O. Bagi sama panjang CO, dengan cara melingkarkan jari-jari sepanjang CO dari titik C dan O ke atas dan bawah memotong lingkaran di titik E dan F. Hubungkan titik E dan F, sehingga didapatkan titik G. Dari titik G lingkarkan jari-jari r = GA didapatkan titik H. Dari titik A lingkarkan jari- jari l = AH, sehingga didapatkan titik I dan J. Dari titik I lingkarkan jari-jari l didapat titik L, dan dari titik J didapatkan titik K, hubungkan garis dari titik A ke J, J ke L, L ke I, dan I ke A, sehingga didapat segilima beraturan AJKLI

Segi lima di dalam sebuah lingkaran

Membuat Segi Enam
Gambar berikut memperlihatkan pembuatan segi enam di dalam sebuah lingkaran. Caranya ialah setelah membuat lingkaran, kemudian dengan tidak mengubah jari-jari lingkaran dari titik D dan C dilingkarkan kembali jari-jari tersebut sehingga memotong di titik E dan F, juga G dan H. Hubungkan titik-titik D, E, G, C, G, F, dan D dengan garis lurus sehingga saling menutup membentuk segi enam beraturan.

Segi enam di dalam lingkaran


Gambar berikut memperlihatkan cara pembuatan segi enam di luar lingkaran. Caranya adalah buat garis sejajar sumbu AB l dan m sehingga menyinggung lingkaran dititik Q dan T. Dari titik pusat O buat sudut 300 membentuk sudut COQ dan QOD. Buat garis CE dan DF melalui titik pusat O. Hubungkan titik C dan D, serta titik F dan E sehingga terbentuk garis CD dan FE. Buat garis CA, FA, DB, dan EB yang menyinggung lingkaran di titik P, V, S, dan R. Terbentuk segi enam  ACDBEF yang terletak di luar lingkaran.
Segi enam di luar lingkaran





 Membuat Ellips

Gambar berikut memperlihatkan pembuatan ellips dengan menggunakan dua lingkaran. Caranya adalah buat dua buah lingkaran dengan jari-jari yang berbeda dari pusat sumbu yang sama. Bagilah lingkaran dengan sudut yang sama, kemudian buat garis radial yang memotong kedua lingkaran di titik 1, 2, 3, dstnya, juga 1‟, 2‟, 3‟, dstnya. Tariklah dari titik 1, 2, 3 dstnya garis sejajar sumbu tegak, demikian juga dari titik 1‟, 2‟, 3‟ dstnya garis sejajar sumbu datar, sehingga berpotongan di titik 1”, 2”, 3”, dstnya. Dari titik 1”, 2”, 3”… sampai titik 15” dihubungkan dengan garis. Terbentuklah ellips yang diinginkan.

Membuat elips menggunakan 2 lingkaran

Gambar 18 memperlihatkan pembuatan ellips dengan bantuan segi empat. Caranya adalah buat segi empat dengan sumbu-sumbunya. Pada sumbu OA bagilah menjadi sama panjang dan diberi notasi 1, 2, 3, dan 4. Dengan cara yang sama pada sisi AE dibagi menjadi sama panjang dan diberi notasi 1‟, 2‟, 3‟, dan 4‟. Buat garis lurus dari titik C, sehingga mengenai garis AE di titik 1‟, 2‟, 3‟, dan 4‟. Dari titik D buat garis lurus melalui titik 1, 2, 3, dan 4, sehingga memotong di titik 1”, 2”, 3”, dan 4”. Hubungkan titik 1”, 2”, 3”, dan 4”. Dengan cara yang sama pada sisi yang lain dapat dibuat, sehingga akan terbentuk ellips seperti terlihat pada gambar di bawah.
Menggambar ellips dengan bantuan segi empat